Pada awalnya gue sama Hafidz itu nonton film Catatan Akhir Sekolah. Di dalam film itu ada dialog yang kata-katanya itu "Jomblo Terhormat". Sayangnya, dalam film itu gak ada penjelasan yang jelas tentang Jomblo Terhormat. Jadi, gue dan Hafidz mencobba mengartikan jomblo terhormat menurut kita berdua.
Tahap awal yang kita lakukan adalah dengan menjalani hidup sebagai jomblo. Tanpa harus dibuat-buat, gue sama Hafidz emang udah lama sih ngejomblo. Jadi seorang jomblo terkadang emang gak asyik. Rasanya itu sepi sendiri. Dimana yang lain bisa jalan dengan pasangannya masing-masing, kita para jomblo hanya berdiam diri sendiri.
Tahap kedua, Akhirnya kita coba cari gebetan, dapet sih gebetan. Tapi, gak pernah jadi pacar, memang nasib kita. Mereka nolak gue karena berbagai alasan. Mulai dari gue itu terlalu sibuk dan gak bisa ngurusin mereka, gara-gara motor gue gak keren, gara-gara baru beberapa minggu kenal, dll.
Satu yang paling gue gak terima, ada seorang cewek yang nolak gue karena menurut dia gue itu setengah waras. Yah, mau gimana lagi, udah nasib harus jomblo lagi.
Tiba-tiba di suatu sore setengah malam, Hafidz dateng ke gue dan bilang "Jomblo terhormat itu ada jomblo banyak gebetan, meskipun nanti gak jadi pacar". Setelah gue pikir-pikir mungkin lebih baik malah menjomblo aja. Akhirnya dalam kurun waktu berminggu-minggu gue menjalani semuanya tanpa memikirkan gebetan atau apapun, gue bersikap jutek banget sama yang namanya cinta. Gue lebih sering nongkrong sama temen-temen gue lebih sering main sama temen-temen gue. Dan akhirnya gue berniat untuk pergi liburan bareng temen-temen.
Gue pergi dengan niat murni berlibur. Disana gue berlibur bareng 4 temen gue, dan 2 temennya temen gue. 2 orang itu cewek, yang satunya udah kenal lama sih. Nah, yang satu ini baru aja kenal waktu itu. Anaknya agak aneh, lucu. kita main-main bareng. Waktu pulang gue gak lupa minta nomernya dan akhirnya kita sms an.
Beberapa hari, kita terus sms an, dan juga akhirnya gue berani ngajak dia ngedate untuk pertama kalinya. Di hari sabtu 21 April 2012, gue ngajak dia jalan bareng temen-temen gue. Kita akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan sendiri ke alun-alun. Di depan kerlip lampu dan jatuhnya air dari air mancur, gue akhirnya nembak dia. Dengan susah payah mulut gue nyoba ngomong hal itu ke dia.
Dan akhirnya gue mendapatkan pasangan.... yeeeyyy...!!
Gue dan dia menjalani banyak kisah dari mulai senang sampe sedih. Dan hari ini, 21 April 2013, gue udah gak sama dia lagi, udah beberapa bulan gue jomblo lagi, hehe. Tapi, dari semua itu gue tahu.
Dan akhirnya membentuk sebuah filosofi yang gue namai Jomblo Strawberry.
Meskipun jomblo gak harus bingung cari pasangan, itu semua akan datang dengan sendirinya tanpa harus dicari.
Sunday, April 21, 2013
Tuesday, April 16, 2013
Munculnya kisah Jomblo Strawberry
Kenapa gue ubah blog gue jadi jomblo strawberry? Karena, jomblo-jomblo di Indonesia semakin lama semakin menjadi. Tiap hari galau, kerjaannya bingung cari pacar dan gebetan baru. Nah, dengan itu gue mau merubah prinsip para jomblo di Indonesia.
Jomblo itu lebih bebas, loe lebih bebas berekspresi, bisa deket sama siapa aja tanpa ada yang ngelarang. Apalagi kita-kita yang masih muda, dan berjiwa liar. Udah gitu, kalau kita jomblo itu juga masih tetep punya cinta lho. Nah, loe harus jadi jomblo strawberry untuk mendapatkan banyak cinta.
Jomblo strawberry, ini adalah salah satu jenis jomblo terbaru. Jomblo yang selalu terlihat senang dan menyegarkan. Meskipun kadang hati tidak senang, sebagai jomblo strawberry loe harus terlihat tetap tersenyum. Tetep manis luar dalem mirip sama strawberry. Jomblo strawberry tidak berusaha menjadi orang lain, hanya perlu menjadi diri sendiri dan apa adanya. Strawberry, tanpa harus dikemas secara indah pasti tetep banyak peminatnya, nah ini dia yang harus kita tiru. Kita ini harus apa adanya, hanya perlu menjadi diri sendiri dan always do the best for everything. Jadi, tanpa harus aneh-aneh, pasti udah banyak yang tertarik sama loe. Dan, dari banyaknya orang yang tertarik sama kita, pasti kita bakal dapet gebetan dengan sendirinya. Cinta itu akan datang dengan sendirinya karena cinta adalah....
Cinta itu canda dan tawa, dimana ada canda dan tawa disitu ada cinta. Meskipun nanti ada pahit dan sedih, itu cuma sebentar. Ujung-ujungnya juga kembali lagi ke canda dan tawa. Jomblo itu pasti lebih sering ngumpul bareng temen, asal bukan kumpul kebo ya. Nah, pastinya juga bakal ada banyak hal gila dan asyik yang dilakukan bareng sama temen-temen. Disitulah adanya cinta, jomblo banyak temen itu banyak cinta juga. Karena banyak tertawa dan bercanda menikmati indahnya dunia. Semakin banyak orang yang tertarik dengan kita, pasti akan bertambah juga persen canda dan tawa kita. Nah, itulah cinta. Gak harus sama pacar atau gebetan, sama temen aja kita bisa dapetin cinta. Gebetan akan datang dari sekumpulan teman-teman kita. Dan akhirnya cinta dari teman-teman kita bisa jadi cinta kepada satu orang yang akhirnya jadi pasangan kita.
Oke guys, selamat mencoba jadi Jomblo Strawberry. Semoga bermanfaat. hahaha..
Jomblo itu lebih bebas, loe lebih bebas berekspresi, bisa deket sama siapa aja tanpa ada yang ngelarang. Apalagi kita-kita yang masih muda, dan berjiwa liar. Udah gitu, kalau kita jomblo itu juga masih tetep punya cinta lho. Nah, loe harus jadi jomblo strawberry untuk mendapatkan banyak cinta.
Jomblo strawberry, ini adalah salah satu jenis jomblo terbaru. Jomblo yang selalu terlihat senang dan menyegarkan. Meskipun kadang hati tidak senang, sebagai jomblo strawberry loe harus terlihat tetap tersenyum. Tetep manis luar dalem mirip sama strawberry. Jomblo strawberry tidak berusaha menjadi orang lain, hanya perlu menjadi diri sendiri dan apa adanya. Strawberry, tanpa harus dikemas secara indah pasti tetep banyak peminatnya, nah ini dia yang harus kita tiru. Kita ini harus apa adanya, hanya perlu menjadi diri sendiri dan always do the best for everything. Jadi, tanpa harus aneh-aneh, pasti udah banyak yang tertarik sama loe. Dan, dari banyaknya orang yang tertarik sama kita, pasti kita bakal dapet gebetan dengan sendirinya. Cinta itu akan datang dengan sendirinya karena cinta adalah....
Cinta itu canda dan tawa, dimana ada canda dan tawa disitu ada cinta. Meskipun nanti ada pahit dan sedih, itu cuma sebentar. Ujung-ujungnya juga kembali lagi ke canda dan tawa. Jomblo itu pasti lebih sering ngumpul bareng temen, asal bukan kumpul kebo ya. Nah, pastinya juga bakal ada banyak hal gila dan asyik yang dilakukan bareng sama temen-temen. Disitulah adanya cinta, jomblo banyak temen itu banyak cinta juga. Karena banyak tertawa dan bercanda menikmati indahnya dunia. Semakin banyak orang yang tertarik dengan kita, pasti akan bertambah juga persen canda dan tawa kita. Nah, itulah cinta. Gak harus sama pacar atau gebetan, sama temen aja kita bisa dapetin cinta. Gebetan akan datang dari sekumpulan teman-teman kita. Dan akhirnya cinta dari teman-teman kita bisa jadi cinta kepada satu orang yang akhirnya jadi pasangan kita.
Oke guys, selamat mencoba jadi Jomblo Strawberry. Semoga bermanfaat. hahaha..
Dampak toilet umum bayar
Udah beberapa hari ini gue sama Hafidz mengadakan sebuah penelitian. Dari hasil penelitian yang kita lakukan, dan atas pengalaman kami selama study tour di Bali, kami menyatakan bahwa "Toilet umum yang bayar itu merugikan".
Dari hasil pengamatan kami selama di Bali, kerugian yang dikarenakan toilet umum yang bayarnya hampir sama dengan beli pecel adalah uang saku berkurang tanpa terasa, setiap mau kencing atau buang air besar kita harus bayar. Belum lagi kalau nanti di pantai, bahkan untuk mandi bayarnya Rp.10ribu. Gue berpikiran bahwa disana air memang langka, sehingga untuk pengelolaannya aja butuh banyak duit.
Nah, beberapa hari ini gue juga melakukan penelitian di alun-alun Bojonegoro. Dan hasilnya lebih mencengangkan. Padahal toilet umum di Bojonegoro cuma harus bayar seribu rupiah, tapi dampaknya juga mencengangkan. Ada bapak-bapak yang sengaja pipis di pohon, ada lagi yang pipis di tempat sampah yang ada di pohon, ada juga bapak-bapak yang sengaja nyuruh anaknya pipis di depan air mancur. Di depan gue dan Hafidz lagi.
Mungkin sekarang ini orang-orang banyak yang mirip sama anjing. Hampir semua pohon ditandai oleh air kencing. Mungkin mereka ingin memberitahukan pada dunia kalau pohon itu adalah daerah kekuasaannya.
Tapi, jika dipikir-pikir lagi. Urine yang mengandung urea itu dapat mempersubur tumbuhan. Nah, mungkin dengan cara kencing sembarangan, kita bisa membantu agenda pemerintah yaitu "Tanam 1 milyar pohon". Pohon-pohon yang udah ditanam itu kalau tanahnya dikencingi terus dengan hinanya pasti akan subur.
Yah, mungkin ada kekurangan dan kelebihannya. Itu semua kembali kepada individu masing-masing. Kencing tak harus bingung.
Dari hasil pengamatan kami selama di Bali, kerugian yang dikarenakan toilet umum yang bayarnya hampir sama dengan beli pecel adalah uang saku berkurang tanpa terasa, setiap mau kencing atau buang air besar kita harus bayar. Belum lagi kalau nanti di pantai, bahkan untuk mandi bayarnya Rp.10ribu. Gue berpikiran bahwa disana air memang langka, sehingga untuk pengelolaannya aja butuh banyak duit.
Nah, beberapa hari ini gue juga melakukan penelitian di alun-alun Bojonegoro. Dan hasilnya lebih mencengangkan. Padahal toilet umum di Bojonegoro cuma harus bayar seribu rupiah, tapi dampaknya juga mencengangkan. Ada bapak-bapak yang sengaja pipis di pohon, ada lagi yang pipis di tempat sampah yang ada di pohon, ada juga bapak-bapak yang sengaja nyuruh anaknya pipis di depan air mancur. Di depan gue dan Hafidz lagi.
Mungkin sekarang ini orang-orang banyak yang mirip sama anjing. Hampir semua pohon ditandai oleh air kencing. Mungkin mereka ingin memberitahukan pada dunia kalau pohon itu adalah daerah kekuasaannya.
Tapi, jika dipikir-pikir lagi. Urine yang mengandung urea itu dapat mempersubur tumbuhan. Nah, mungkin dengan cara kencing sembarangan, kita bisa membantu agenda pemerintah yaitu "Tanam 1 milyar pohon". Pohon-pohon yang udah ditanam itu kalau tanahnya dikencingi terus dengan hinanya pasti akan subur.
Yah, mungkin ada kekurangan dan kelebihannya. Itu semua kembali kepada individu masing-masing. Kencing tak harus bingung.
Sunday, April 7, 2013
Study tour at Bali
Lama
juga gue gak pernah ngepost, hehe. Beberapa minggu ini gue sibuk nulis novel
gue, gue juga lagi giat-giatnya belajar gambar, kemarin 5 hari ada study tour
ke Bali. Jadi gue baru bisa nge post
sekarang, nih! cerita tentang study tour yang baru aja gue jalani.
♛
Study tour yang diadakan sekolah gue,
jatuh pada tanggal 28 Maret kemarin, tempat yang dituju tentu saja, Bali. 3
ekor temen gue sekelas ternyata 1 hari sebelum keberangkatan, udah pada bolos
sekolah. Ada yang bolos gara-gara sakit, ada yang katanya harus istirahat dulu,
biar nanti di perjalanan gak sakit (padahal waktu dia di bus dijuluki sebagai
“Drunken master”, dia muntah entah berapa kali, mungkin kalau ditampung di
ember udah bisa madamin kebakaran di Kemayoran). Temen gue yang satunya ternyata harus nyiapin
baju-baju dan perlengkapan yang harus dibawa buat pacarnya, bahkan temen gue
ini lebih care dari nyokapnya pacarnya. Gilee bener.. Gue sendiri bukannya
siap-siap gue malah nongkrong dirumah guru besar (Bpk. Yuli S.) sambil belajar
gambar bareng si Hafidz. Dia itu temen gue dari kecil, dia itu ajaib, banyak
kelebihan, kepalanya lentur bisa dimasukin ke sela-sela pager berbagai ukuran.
Sayangnya, dia pasti gak bisa ngeluarin kepalanya. Bisa masukin gak bisa
ngeluarin, ya itulah dia. Sepulang dari rumah guru besar barulah gue
beres-beres dan nyiapin barang-barang yang mau gue bawa ke Bali. Malemnya gue
gak tidur, gue bikin banyak sekali kalimat yang gue translate ke bahasa inggris
lewat Google translate dan gue print. Intinya, yang gue lakukan itu adalah
untuk membantu gue bicara sama bule.
Paginya gue bangun agak pagian sih,
sekitar jam 7-an tapi, lebih tpatnya sih kebangun. Soalnya, gue tidur lagi abis
itu. Kumpul di sekolahan itu jam 9 dan berangkatnya jam 10 kalau di logika sih.
Tapi yang tertulis di jadwal adalah kumpulnya jam 10 dan berangkatnya jam 9.
Inilah yang bikin gue bingung, gue berangkat dari rumah jam 9 lebih, gue takut
banget, gue kirain gue bakal telat. Gue liat perlengkapan gue, isinya
kebanyakan celana dalem, untuk jaga-jaga kalau nanti basah di pantai.
Heheehe... Sesampainya gue di sekolahan langsung gue nyariin si Hafidz, soalnya
dia yang duduk di samping gue, Kalau dia ketinggalan kan yang disalahin pasti
gue. Untungnya dia lagi muter-muter disekitar bus, langsung deh gue samperin.
“Woi, loe ngapain muterin bus kita?”
Tanya gue agak kebingungan.
“Gini lo men, ini itu ritual biar
selamat sampe tujuan, sini loe ikutan men.”
“Ussh.. Nggak banget deh, loe mirip
orang gila yang suka muterin tiang listrik tau gak?”
“Kalau itu kan gila men, gue kan
kagak gila men.” Si Hafidz tetap tegun dengan apa yang di lakukan semoga loe
sukses.
Karena dia masih melakukan ritual
dari suku maya itu, gue langsung tinggalin dia. Lagian kan, kalau dia
ketinggalan nyarinya gampang, pasti ada di sekitar bus. Gue duduk gak cuma sama
si Hafidz tapi sama Redea jga. Nah, kalau Redea ini orangnya penakut banget. Terakhir kali, gue pernah liat dia lagi nonton Breaking Dawn part 2, dia
baru nonton itu aja udah gak berani melekin mata waktu adegan perangnya Aro
sama Carleslie. Dia pernah diajak nonton SAW 3D, di kelas padahal, dia baru
nonton adegan pertama udah pingsang sampe sepulang sekolah. Gue sekarang ini
jadi agak takut sih kalau tiba-tiba Redea kumat lagi takutnya.
“Red, loe gak takut kan perjalanan
jauh kaya’ gini?” Gue yakin dia pasti menutup-nutupi kalau sebenernya dia itu
takut.
“Kagak lah, gue udah sering ke Bali
tauk.”
“Iya sih, tapi yang gue tau kan
setiap loe pergi ke Bali ujung-ujungnya gak liburan tapi jadi pasien kan di
RS.”
“Itu dulu men, sekarang udah kagak
kok. Tenang aja!”
“Gue yakin deh sama loe Red, beneran
ya?”
“Iya! takut banget sih loe.” Redea
memantapkannya lagi.
Karena Si Redea udah mengaku kalau
dia gak bakal kaya’ dulu lagi, gue jadi bisa tidur deh nanti di perjalanan.
Hafidz akhirnya selesai dengan ritualnya dia langsung duduk di samping gue dan
Redea. Sebelum berangkat kita yang ada di bus urutan 1 berdo’a terlebih dahulu
di pimpin Kepsek gue, yah...kebetulan dia satu bus sama kelas gue. Setelah
berdo’a selesai, bus pun memulai langkah pertama dan akhirnya melaju kencang.
Gue dengerin lagu-lagunya Aqua Timez, wish..pas banget tau gak, sama
pemandangannya. Kanan kiri banyak sawah, penuh hijau-hijauan, mirip kaya’
polisi lagi bikin tilangan. Gue liat ada temen gue anak IPS yang namanya
Pungki, daritadi nenteng-nenteng tikar sebelum masuk ke bus, gue cariin anaknya
dan...ternyata, dia tidur di kolong tempat duduknya. Buju buneng, kuat amat tuh
anak, padahal kan duduk aja bisa mabok apalagi tiduran miring kaya’ gitu. Baru
aja berangkat udah banyak lho yang tidur. Termasuk Hafidz sama Redea, mereka
udah ngiler-ngiler gitu...
Gak berapa lama, hal-hal buruk
terjadi. Temen gue Tiara yang duduk di depan mabok-mabok gak jelas, dia
muntah-muntah di depan, dibawa ke toilet bus masih aja muntah-muntah di situ.
Parah banget deh. Hal parah gak berhenti sampe disitu, Redea yang tiba-tiba
bangun memberikan masalah yang paling besar.
“Red, kok loe kebangun?” tanya gue
penasaran.
“Tunggu, tunggu bentar... huaah? Huaaa...”
Dia berteriak-teriak gak jelas.
“Woi, ada apaan woi?”
“KITA BAKAL MATI! KITA BAKAL
MATI..huaaaa...”
“Apa sih maksud loe? Sadar donk
sadar.” Gue mencoba menenangkan si Redea.
“Gue mimpi kalau kita bakal
kecelakaan, ayo turun.” Dia langsung lari dari belakang ke depan bus, ambil mic
langsung teriak-teriak lagi.
Semuanya panik, mereka berceceran di
bus. Untungnya, gak ada yang turun, guru besar udah pada nenangin mereka semua.
Si Redea yang tetep ngotot akhirnya diturunin dari bus. Redea masih beruntung
bus urutan 3 masih mau menampung dia. Hafidz yang juga kebangun ikut-ikutan
ngedumel.
“Mana mungkin kan men, kita
kecelakaan gara-gara dia mimpi kaya’ begituan. Padahal gue udah nyenyak tidur
jadi kebangun gara-gara dia.”
“Haha, dia kan parnoan men, mungkin
dia parno gara-gara nonton final destination.”
“Mungkin juga ya men, yaudah tidur
lagi aja deh.” Dia itu emang kaya’ kebo tidur mulu gak selesai-selesai.
Nah, gue punya prinsip nih, pasti
bakal membantu banget kalau loe itu lagi ada study tour. Prinsipnya adalah “Keluarkan
sedikit makanan (kalau bisa malah gak usah ngeluarin sama sekali) dan
dapatkanlah sedikit makanan”. Gue yang menerapkan prinsip itu bener-bener
takjub, hidup gue di bus terasa makmur banget. Temen-temen cewek pada buka
jajan, langsung abis pasti kalau dibawa ke deretan gue. Anak-anak cowok juga
pada buka jajan, karena cowok itu orangnya selalu berbagi apa saja dengan
teman, gue akhirnya juga dapet banyak makanan dari mereka. Si Hafidz yang dari
tidur tiba-tiba bangun juga, mulutnya udah ngiler-ngiler ternyata dia itu
laper. Langsung deh dia merampas semua jajan yang udah dibuka. Tentunya berbagi
sama gue juga donk. Hahah...
Di perjalanan kita semua berhenti cuma buat
makan, anak-anak yang udah keroncongan langsung deh makan sebanyak-banyaknya.
Beberapa temen gue ada yang melakukan hal yang tak pantas, masa’ mereka udah
ambil makan terus dihabiskan dengan rakusnya terus mereka ngambil lagi. Padahal
kan itu jatahnya orang. Gue sadar itu emang gak baik, tapi gue juga melakukan
itu, karena siapa yang kuat dialah yang hidup.
Perjalanan
lanjut lagi, setelah berjam-jam dijalan akhirnya kita semua sampe di pelabuhan
Ketapang, Banyuwangi. Nah, untuk orang yang baru pertama kali mau ke Bali
janganlah beli sesuatu tanpa tanya harganya dulu. Temen gue Gunawan sama Ferdy
yang baru pertama kali ke Bali, karena mereka haus mereka beli sprite yang
harganya (harusnya) gak sampe goceng, mereka beli dengan harga 10rb satu botol,
Gunawan yang niatnya nraktir si Ferdy ujung-ujungnya malah torok 20rb.
Mengenaskan... Sedangkan si Hega yang mau berdandan ala bule berniat beli
kacamata di situ, dia gak percaya kacamatanya harga 60rb dia tawar, terus dia
tawar terus...terus...sampe harganya jadi 10rb. Mungkin dia kelihatan beruntung, tapi sebenernya dia itu dapet sial. Dia ketinggalan kapal, yang
lainnya udah pada naik ke kapal, untungnya bus 3 yang tadi menampung Redea
ternyata telat, jadinya Hega masih diselamatkan dengan telatnya bus 3.
Yups,
kapal. Hal pertama yang gue takutkan adalah “semoga tidak melihat Tiara sama
sekali”. Gue naik ke deck kapal yang paling atas, udaranya seger banget,
suasananta juga romantis. Banyak lampu-lampu yang kelihatan keren banget. Nah,
si Hafidz tiba-tiba nyusul ke atas dengan wajah agak muram.
“Loe
kenapa? Mabok laut lho?”
“Kagak
men, gue abis liat Tiara muntah-muntah, gue jadi ikut-ikutan mual.”
“Sial
banget nasib loe, haha.”
“Uhuukk...Aduh,
mual banget men.” Hafidz semakin menjadi-jadi.
“Yaudah
gue beliin loe kopi yak, tunggu disini aja.”
Langsung
deh gue pergi ke deck bawah dan beli kopi, sebenernya gue gak pingin beli kopi,
loe tau kenapa? White coffee anget kalau di kota gue cuma 2rb disini gue harus
bayar 6rb. Tapi mau gimana lagi? Bisa-bisa kalau gak gue beliin kopi si Hafidz
bisa muntah-muntah dan akhirnya menulari gue. Temen-temen ada yang bercanda di
luar deck, banyak yang ngumpul-ngumpul sambil bercanda riang, ada juga yang
kemana-mana sama pacarnya. Bahkan mereka itu mau bikin grup kayaknya, masa’
mereka bawa pasangannya masing-masing dan nonkrong bareng di luar deck. Setelah
beberapa menit gue liatin mereka, kopi yang gue pesen akhirnya jadi juga.
Langsung deh gue bawa lagi ke deck atas.
Gue
cariin si Hafidz di deck atas, tapi gue gak ngeliat idungnya sama sekali. Gue
bingung, takutnya kalau dia pusing dan akhirnya loncat dari kapal. Gue
muter-muter nyariin dia, gak taunya, dia tuh, duduk di pojokan deketnya ruangan
si Nahkoda. Sialan banget nih anak. Langsung deh gue kasihin kopinya.
“Gimana?
Udah agak baikan belum.”
“Lumayan
men, thanks banget men.”
“Tenang
aja kita kan friends.”
Tiba-tiba,
ada sesosok perempuan yang nongol dari dalem ruangan Nahkodanya, langsung deh
gue sama Hafidz kabur dari tuh tempat. Gue sama Hafidz langsung ngibrit ke
tempat yang aman dan gak bisa dikejar. Tepatnya, tempatnya adalah tempat bus-bus
pada parkir di kapal. Hafidz udah gak mual-mual lagi, gue akhirnya nongkron di
deck paling bawah, sambil minum kopi dan ngobrol-ngobrol sama sopir busnya.
Kira-kira
perjalanan nyebrang ada 1 jam, kita semua sampai di pelabuhan
Gilimanuk, kita semua langsung turun sambil nungguin busnya pada keluar dari
kapal, nungguin bus 3 juga. Bus 3 itu bus yang paling lama jalannya, mungkin
gara-gara ada Redea disana. Semuanya langsung pada naik ke bus setelah bus 3
juga udah sampai. Karena kita nyebrang lebih dari jam 1 malem, akhirnya kita
semua pada tidur deh di bus.
♛
Sekitar jam 4 WITA, kita udah sampai
di Tanah Lot, kita yang selama perjalan gak mandi, bau udah mirip kambing desa,
akhirnya memutuskan untuk mandi dulu di Tanah Lot. Disana banyak kamar mandi
umum, sayangnya bukan masalah fasilitasnya yang jelek, tapi buat mandi aja
bayarnya 4rb, bisa dapet pecel tuh di Bojonegoro. Gue sama temen-temen sekelas
langsung menuju kamar mandi yang ada di deket tempat parkir bus. On the way
menuju kamar mandi berlangsung biasa aja sampe kita semua ngeliat ada celana
dalem yang jatuh di jalan. Semuanya pada ngira kalau itu mungkin punya
temen-temen sendiri. Kita semua mandi dengan bahagia, badan kita terasa seger
banget. Semuanya selesai mandi berbarengan. Kita keluar dari kamar mandi bayar
ongkos mandi dan, celana dalem yang tadi jatuh masih tetep ada. Kita
semakin yakin kalau itu punya temen-temen kita sendiri, tapi gak berani diambil. Malu...
Gue dan temen-temen sekelas nongkrong
bareng di deket bus sambil makan jajan yang dibawa sama temen-temen. Kita beli
minum di warung deket situ, laper hilang, dahaga juga hilang. Nah, datenglah si
Pungki dan kawanannya, dia tiba-tiba menyerobot gue dan temen-temen dan
bertanya.
“Loe tadi liat celana dalem kagak?”
Pungki bertanya sambil mangap-mangap.
“Kagak kok, kenapa?” Jawab kami
serempak.
“Yang bener loe?” tanya Pungki yang
masih belum percaya.
“Gue kaya’nya tadi liat .” Jawab gue
sekenanya.
“Tadi katanya loe gak tau? Emang loe
tau dimana?”
“Itu lho, di jalan arah ke kamar
mandi, loe cariin aja disitu.”
Pungki langsung berlari
terbirit-birit ingin menyalamatkan celana dalemnya. Dia akhirnya menemukan
celana dalemnya dia terdengar sangat riang, ekpresi wajahnya kaya’ abis
melahirkan. Pungki akhirnya langsung berlari ke arah gue dan temen-temen.
“Makasih bro, untung loe tau dimana
celana dalem gue. Makasih yow bro.” Wajahnya terlihat senang dan memerah ketika
mengucapkan terima kasih ke gue.
“Iya sama-sama.”
“Gue akhirnya bisa ganti celana
dalem, hiiiyaaa...hahahaha.” Dia berteriak-teriak sambil tertawa mirip setan.
` To be continued....
Yups, tenang
aja, cerita ini masih bakalan lanjut. Insyaallah di blog ini ceritanya Cuma tentang
study tour gue ke Bali. Kalau cerita fullnya bakalan ada di Novel gue.
Subscribe to:
Posts (Atom)